Al Mujaadilah ayat 11 : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ”Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan :”Berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan..

Tuesday, March 31, 2015

MANFAAT SABAR

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.

(QS. Al Ankabut (29) Ayat 58-59).

Membentengi diri dari Kenistaan dan Kehinaan.

Diantara kaum Nabi Musa AS ada yang tidak bersyukur dengan ni’mat yang telah Allah SWT berikan dan tidak bersabar dengan masa-masa sulit yang mereka alami. Diantara mereka ada yang menentang perintah Tuhan dan Nabi, bahkan beberapa Nabi sebelumnya dibunuh sebagai bentuk pengingkaran mereka terhadap ajaran Tuhan.

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merahnya”. Musa berkata: “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al Baqarah ayat 61).

Ketidaksabaran mereka telah menyebabkan mereka menjadi nekad untuk berbuat dosa. Dan hal itu pun terjadi di masa sekarang ini. Banyak manusia yang karena tidak sabar menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya, pada akhirnya memilih untuk melakukan tindakan kriminal dan maksiat, bahkan yang lebih buruk lagi adalah dengan meninggalkan Islam, mengorbankan aqidahnya, pindah agama karena alasan keterdesakkan ekonomi.

InsyaAllah kita bisa kuat dalam bersabar sehingga terhindar dari bahaya tersebut. Dan InsyaAllah kita bisa merangkul dan membantu saudara-saudara kita sesama Muslim yang sedang dalam kesulitan, sehingga mereka dapat bersabar dengan kesulitan yang mereka hadapi. Karena sesungguhnya buah dari ketidaksabaran adalah kenistaan dan kehinaan sebagaimana yang pernah Allah SWT timpakan kepada kaum Nabi Musa AS yang tidak bersyukur dan tidak bersabar.

Mari kita ikuti tuntunan Islam, sebagaimana firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah ayat 153).

Sabar Penawar Cobaan, pembuka Jalan menuju Keberkatan dan Petunjuk Tuhan.

Allah SWT berfirman: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al Baqarah ayat 155-157).

Hidup adalah cobaan, setiap yang bernyawa pasti akan menghadapi cobaan, namun tidak semua manusia bisa bersabar.

Tidak ada harta, jabatan, dan materi yang kita bawa saat kita lahir. Dan kelak ketika meninggal pun, kita tidak akan membawa itu semua. Karena itu bersabarlah jika mengalami cobaan terhadap hal itu. Semua yang di langit dan di bumi adalah milik Allah SWT, bahkan diri kita pun adalah milik Allah SWT. Karena semua adalah milik Allah SWT, maka ketika semua yang ada pada kita kembali kepada Allah SWT, bersabarlah.

Kisah.

Dikisahkan seorang raja yang senang berburu, tengah dalam perjalanan ke hutan melewati jurang bersama seorang pengawal andalannya untuk mengejar hewan buruan bidikan sang raja.

Namun naas, dalam perjalanan tersebut, kuda sang raja tergelincir, sang raja hampir terjatuh ke jurang, namun masih terselatkan karena tanggannya mencengkeram dan terjepit di sebuah batu.

Dalam kondisi darurat, sang pengawal segera menarik tangan sang raja dengan keras bermaksud untuk menyelamatkan sang raja agar tidak terjatuh di jurang.

Dikarenakan tarikan sang pengawal, sang raja pada akhirnya selamat namun harus menjadi cacat karena salah satu jarinya putus akibat kerasnya tarikan dari sang pengawal.

Sambil menahan rasa sakit yang amat sangat itu, sang raja memarahi pengawalnya karena dianggap tidak hati-hati ketika menarik tanggannya yang terjepit, sehingga jarinya mesti terluka dan putus.

Di puncak kemarahannya, sang raja kembali ke istana bersama pengawalnya dan kemudian memberikan hukuman penjara kepada pengawal andalannya itu.

Sang pengawal menerima keputusan raja itu dengan sabar. Dia tidak mengeluh dan dia tidak dendam kepada sang raja. Karena dia yakin dibalik setiap kejadian pasti ada manfaat dan hikmah dari Tuhannya.

Selang setelah kondisi sang raja pulih, ia sang raja kembali pergi berburu. Kali ini ia perintahkan beberapa pengawal yang gagah perkasa untuk ikut bersamanya.

Namun naas, sesampainya mereka di hutan, mereka dihadang dan ditangkap oleh sekelompok suku yang masih menyembah berhala. Hari itu adalah hari sakral bagi suku itu, dimana manusia harus dikorbankan sebagai sesembahan kepada dewa mereka.

Sebelum dibunuh untuk sesembahan, satu per satu tawanan mereka periksa terlebih dahulu. Satu per satu pengawal raja yang gagah perkasa yang telah diperiksa pada akhirnya mati dibunuh.

Tibalah giliran sang raja. Namun, ketika mereka memeriksa tubuh sang raja, mereka menemukan cacat pada tubuh sang raja. Dan cacat itu berada pada tanggan sang raja yang jarinya tidak lengkap dan tidak utuh karena ada yang terputus.

Pada akhirnya, sang raja dibebaskan dan disuruh untuk menjauh dari hutan tersebut. Raja yang tadinya sangat ketakutan berubah menjadi sangat senang dan bersyukut karena bisa terbebas dari pembunuhan.

Sesampainya di instana, ia segera menuju ke penjara menemui pengawal andalannya. Ia perintahkan kepada para penjaga penjara untuk membebaskan pengawal andalannya itu.

Sang raja sangat berterima kasih kepada pengawal andalannya. Karena sebab tarikan pengawalnya ia bisa selamat dan tidak jatuh ke jurang. Dan karena sebab tarikan pengawalnya, jarinya putus, ia menjadi cacat dan bisa terbebas dari tawanan suku musyrik yang hendak membunuh menjadikan ia sesembahan.

Seketika sang pengawal yang telah dibebaskan itu pun menyampaikan terima kasih kepada sang raja.

Raja memohon maaf kepadanya, dan berkata ia tidak perlu berterima kasih kepada sang raja, karena sang raja telah berbuat keliru dengan memenjarakan dia.

Sebaliknya, sang pengawal tetap berterima kasih kepada sang raja dan lebih-lebih lagi kepada Tuhannya. Karena buah dari kesabarannya, ia menjadi paham dengan hikmah dibalik kejadian itu.

Sekiranya ia tidak dimasukkan ke dalam penjara oleh sang raja, maka boleh jadi ia juga akan diperintahkan ikut berburu. Dan jika ia masuk ke hutan itu bersama raja, maka sudah pasti ia akan dibunuh menjadi sesembahan suku musyrik, karena ia tidak memiliki cacat di tubuhnya.

Sahabat Majelis yang di rahmati Allah SWT, selalu ada hikmah di balik setiap cobaan dan takdir Tuhan. Bersabarlah, karena sesungguhnya pasti ada kebaikan yang sudah menanti kita di akhir cobaan itu. Sesunggunhnya Allah SWT menjanjikan keberkatan yang sempurna, rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang sabar. Dan Allah SWT berfirman:” Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya)”. (QS. Yunus ayat 55).

Sabar memperkuat aqidah, melahirkan perbuatan baik dan mendapatkan pahala ganda dari Tuhan.

Allah SWT berfimran: “Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al Qur’an itu. Dan apabila dibacakan (Al Qur’an itu) kepada mereka, mereka berkata: “Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya). Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan”. (QS. Al-Qashash ayat 52-54).

Demikian teladan dan hikmah yang bisa kita jadikan tuntunan dari orang-orang sebelum kita. Buah dari Iman kepada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup adalah dorongan jiwa untuk menjadi sabar dan gemar berbuat kebaikan. InsyaAllah kita bisa menjadi orang-orang yang sabar, yang selalu menolak kejahatan dengan kebaikan, yang terus beramal shaleh dan mendapatkan kebaikan yang banyak & besar dari Allah SWT.

* * *